HA IPB – Di bawah kepemimpinannya yang tangguh, Bank Sumsel Babel telah mencapai berbagai penghargaan dan prestasi yang membanggakan. Itulah salah satu bukti keberhasilan Achmad Syamsudin, sosok penting di dunia perbankan Indonesia kelahiran Jakarta 59 tahun lalu. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Syam – begitu ia biasa disapa, meraih gelar pada tahun 1984.
Saat ini, Syam menjabat sebagai Chief Executive Officer atau Direktur Utama di PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel).
Pada tahun 2022, bank ini dinobatkan sebagai Nominator Penyalur KUR Terbaik oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Penghargaan lainnya termasuk Best BPD 2022 With Top Financial Performance And Provision of Comprehensive Financial Service dari Warta Ekonomi, serta Golden Trophy 27th Infobank Award dari INFOBANK.
Prestasi gemilang Bank Sumsel Babel di bawah kepemimpinan Achmad Syamsudin juga diakui secara internasional dan Syamsudin menduduki TOP 100 CEO OF THE YEAR dan The Best Bankers karena berbagai strategi bisnis yang telah dijalani dalam membawa Bank Sumsel Babel tetap berkinerja BAIK selama masa Pandemi.
Majalah Tempo menyebutnya sebagai The Best Banking in Financial Resilience tahun 2022, sementara Majalah SWA dan IICG menobatkannya sebagai Indonesia Trusted Company Based On Corporate Governance Perception.
“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas penghargaan ini. Hal ini akan menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi dalam memberikan yang terbaik untuk Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Indonesia,” ujar Syam, sapaan akrabnya.
Keberhasilan Bank Sumsel Babel di bawah kepemimpinan Achmad Syamsudin menjadi cermin dari dedikasi dan komitmennya untuk memberikan pelayanan perbankan yang berkualitas dan berintegritas.
“Semua prestasi, penghargaan atau apresiasi yang diberikan ‘it’s not about me, it’s about the power of synergy,” demikian selorohnya.
Prestasi ini cerminan kekuatan sinergi dan berkerja bersama seluruh pihak, karyawan, jajaran manajemen, nasabah, dan shareholder lainnya untuk mencapai tujuan bersama,” ungkap Syam.
Syam sebelumnya adalah Direktur Bank Syariah Mandiri. Peraih gelar MBA dari International University of Japan, Nigata, Japan tahun 1998 itu menggunakan pengalamannya di Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri untuk menunjang lebih maju lagi perseroan ke depannya.
Untuk itu, alumnus sarjana Pertanian dari IPB University tahun 1989 itu berusaha menggunakan sumber daya yang ada dalam meningkatkan kinerja dengan target meningkatkan pendapatan dan meminimalisir pengeluaran. “Kita bisa garap yang terdekat dahulu dengan penggunaan teknologi. Kita akan berusaha lebih keras lagi,” ujarnya.
Prinsip bekerja yang diyakini adalah “The Power of me”, yakni konsep 3A.
Pertama, bekerja dengan (h)”ati”, bekerja dengan niat yang baik sehingga bekerja adalah sebuah ibadah dan mencari jariah.
A kedua “akal” atau mindset, dengan mindset positif kita menjalankan aktivitas sehari hari.
A yang ketiga adalah “amal” atau akhlak atau perilaku, lebih tepatnya akjlaqtul kharimah.
Namun ketiga a tersebut adalah a kecil, ada a yang besar yakni Allah, tawakal pada Allah semata.
Syam juga pernah menempati beberapa posisi strategis antara lain sebagai Manager di PT Bank Dagang Negara dan Vice President dan Regional Risk Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Ia juga pernah menjadi Managing Director PT Bank Syariah Mandiri, Senior Vice President/Project Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan terakhir sebagai Financial Technology for Syariah Segment including Consultancy & Education. [alumniipbpedia/HA-3]