Rina Sukaesih, Profesional yang Konsisten untuk Keluarga Indonesia

HA IPB – Rina Sukaesih masuk IPB University pada tahun 1989 di Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian yang kini menjadi Ilmu Teknologi Pangan. Setelah mendapat gelar sarjana pada tahun 1994, dia langsung memulai perjalanan  di perusahaan Ajinomoto Indonesia Group.

Dalam kurun waktu 1994-1998, Rina bergabung dengan Ajinomoto Indonesia Group sebagai tim Research & Development (R&D) dan memulai pengembangan produk baru yang inovatif.

Rina kemudian beralih ke divisi Product Development dari 1998 hingga 2006. Di sini, dia bersama-sama dengan tim R&D berhasil mengembangkan dan meluncurkan produk-produk unggulan seperti Sajiku dan Saori, yang kini menjadi merek terkenal di seluruh Indonesia.

“Niat kami sebenarnya membantu masyarakat Indonesia, khususnya ibu-ibu agar bisa menyajikan makanan di rumah dengan lebih variatif, enak dan bergizi dengan men-develop produk bumbu praktis Sajiku dan saus oriental atau Saori,” tutur Rina.

Menurut Rina, produk Ajinomoto dikembangkan dengan memadukan antara inovasi dan teknologi asam amino yang dipadukan dengan kebutuhan dan budaya makanan lokal Indonesia Komitmen ini sejalan dengan dua tujuan besar Ajinomoto yang harus dicapai sampai dengan tahun 2030. Pertama,  Ajinomoto ingin bisa meningkatkan usia harapan hidup sehat dari masyarakat Indonesia Kedua adalah ingin bisa menekan dan mengurangi 50% dari dampak lingkungan.

“Ajinomoto berkomitmen bahwa kami ingin menjadi sebuah perusahaan yang bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan makanan dan juga kesehatan,” tambah Rina seperti ditulis alumniipbpedia.

Pada tahun 2006 hingga 2010, Rina menempati posisi Brand Manager untuk tiga produk bumbu dengan keahliannya memasarkan produk dan memperkuat identitas merek.

Itu sebabnya, dalam perjalanannya di Ajinomoto Indonesia Group, Rina dinilai berhasil menjabat sebagai Department Manager Beverage Product dari 2010 hingga 2012.

Saat itu, dia berhasil meningkatkan penjualan produk hingga dua kali lipat dalam waktu dua tahun, sebuah keahlian manajerialnya yang luar biasa diperlihatkan perempuan kelahiran Jakarta, 30 September 1970 ini.

Tetap rendah hati, dia menyampaikan bahwa hal itu karena semua lini perusahaan bekerja keras. “Perusahaan memiliki komitmen yang sangat kuat dalam mendukung setiap kegiatan saya, sehingga sejauh ini setiap tantangan dapat kami overcome dengan baik,” ujarnya.

Sejalan dengan slogan Ajinomoto yaitu “Eat Well, Live Well”, Rina bersama Ajinomoto Indonesia bertekad meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia terkait gizi dan kesehatan.

Dia dan jajaran perusahaan menyadari, ada effort yang membutuhkan usaha lebih kuat yaitu membuat karyawan ataupun masyarakat mengubah kebiasaan pola makan. “Masyarakat harus diajak untuk terbiasa menyediakan gizi yang seimbang agar menghindari penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabet, obesitas dan lain-lain,” terang istri dari Hardiono, alumni Fakultas Perikanan IPB University angkatan 26.

Rina juga terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai Human Resource Development (HRD) dari 2012 hingga sekarang. Inovasinya dalam membangun sistem SDM berbasis kompetensi telah menjadi tonggak penting transformasi Ajinomoto.

“Sampai hampir 30 tahun bekerja di Ajinomoto, saya masih tetap exciting dengan pekerjaan saya karena mendapat banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang,” ungkapnya.

Baginya, di Ajinomoto bukan hanya mendapatkan training, namun juga kesempatan dan kepercayaan memegang beberapa fungsi berbeda. “Selain R&D, dalam perjalanan waktu karir saya seperti marketing, GA, sampai yang sekarang masih saya pegang yaitu HRD Corporate Planning dan Corporate Communication,” tutur perempuan yang sering menghabiskan waktu bersantai dengan keluarga.

“Selalu bersyukur atas apapun hasilnya, karena Allah maha baik dan menyayangi hambanya,” ujar ibu dari Syaumi Indah Syafitri yang kini kuliah di SBM ITB dan Dimas Andhika Diputra yang tengah menngenyam pendidikan di FTEIC-IT, ITS.

Puncak karier Rina terjadi pada tahun 2020, ketika ia diangkat sebagai Direktur di Ajinomoto Indonesia Group. Rina menjadi satu-satunya direktur wanita yang saat ini ada di perusahaan Ajinomoto Indonesia.

Rina juga aktif menjadi bendahara Yayasan Sinar Harapan Umat, sebuah yayasan nirlaba yang dikelola secara swadaya di lingkungan tempat tinggalnya untuk membantu meringankan biaya pendidikan anak yatim. Dia kerap melakukan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang, dan bagaimana cara mengatur asupan gizi seimbang untuk keluarga. [H-3]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *