Perpadi Ujung Tombak Perberasan, Soetarto Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum

SOLO, HA IPB – Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyebut Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) sebagai ujung tombak perberasan nasional. “Saya merasakan cepat atau lambat Perpadi akan menjadi ujung tombak perberasan kita,” katanya pada Musyawarah Nasional Perpadi 2025 di Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2025).

Ia mengatakan Perpadi ini merupakan contoh bagaimana usaha tumbuh dari masyarakat. Indonesia adalah contoh bagaimana perberasan berkembang dan dikembangkan. “Pada 1952 Indonesia adalah negara importir terbesar di dunia. Jumlah penduduk kita 70 juta dan kita mengimpor 700.000 ton beras. Sejak itu kita bertekad menghasilkan padi sendiri,” katanya.

Ia mengatakan, pada saat itu upaya yang dilakukan di antaranya dengan mendirikan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia. “Sejak itulah upaya untuk menghasilkan beras sendiri, menghasilkan padi sendiri dimulai. Sayangnya niat itu tidak berhasil sampai Presiden Soekarno turun dan dilanjutkan oleh Presiden Soeharto dengan mulai merencanakan rencana pembangunan nasional Indonesia atau repelita,” katanya.

Baca : IPB 10 Besar Kampus Pertanian-Kehutanan Terbaik Asia Versi QS WUR

Sementara itu, Sutarto Alimoeso terpilih kembali secara aklamasi menjadi Ketua Umum DPP Perpadi periode 2025-2030. Hasil ini diputuskan seluruh peserta Musyawarah Nasional Perpadi Ke-VI di Solo, Kamis dini hari (16/01/2025). Jalannya rangkaian sidang Munas Perpadi dipimpin oleh Midi Iswanto (DPD Lampung), Nellys Soekidi (DPD DKI Jakarta), dan Nur Iswan (DPP).
Agenda pemilihan pengurus baru adalah salah satu acara Munas. Ketetapan Munas lain adalah rekomendasi strategis terkait penataan/penguatan struktur organisasi hingga kebijakan mendukung program prioritas Pemerintah mewujudkan swasembada pangan terutama beras.

Usai terpilih kembali, Sutarto bertekad untuk memperkuat organisasi Perpadi dan membantu menyuarakan aspirasi anggotanya. “Sinergi antara semua pemangku kepentingan dalam ekosistem beras nasional harus menjadi komitmen bersama. Terutama dalam upaya mewujudkan swasembada beras. Ingat, Indonesia pernah mencapainya,” ujar Sutarto.

Dikatakan, untuk swasembada beras diperlukan penguatan sektor ini secara komprehensif sejak dari hulu sampai hilir. Salah satunya dengan merevitalisasi penggilingan padi. Selain itu, kebijakan pemerintah yang tepat di on-farm juga mutlak diperlukan seperti ketersediaan benih, pupuk dan air sehingga produktifitasnya meningkat. “Saat ini produktivitas hasil panen kita kan rata-rata baru 5,3 ton per hektare,” kata Sutarto.

Munas Peprpadi ke-VI dihadiiri lebih dari 1500 peserta dan peninjau dari lebih dari 20 perwakilan DPD Propinsi dan ratusan DPC kabupaten/kota. Rangkaian Acara Munas dibuka dan dihadiri Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Bappenas Rahmat Pambudi, Keala Bapanas Arief Prasetyo Adi, Ketua Komisi IV Hermasln Khaeron, Forpimda, pejabat Kementan, Dirut Bulog, Satgas Pangan Pusat, bank Himbara dan para pemangku kepentingan lainnya. [Ant/PR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *