Bisnis Buah Lokal yang Memberdayakan Petani
HA IPB – Kemerosotan harga di musim panen selalu menghantui petani di Indonesia, termasuk di Bali. Terkadang harus membuang hasil panen karena harga terlalu murah.
Made Indra Dananjaya adalah contoh nyata wirausaha yang menjalani perjalanan inspiratif dalam membangun ketahanan, tekad, dan dedikasi pada pertanian. Melalui kombinasi bakat alaminya, kerja keras, dan semangat yang tidak pernah padam, Made Indra berhasil meniti karier di dunia pertanian berkelanjutan dan kewirausahaan.
Gelar sarjana Agronomi dan Hortikultura dari Institut Pertanian Bogor (2014-2017) telah memberikan landasan kuat bagi langkah-langkah masa depan di bidang pertanian. Pengalaman magang di MJ Flora pada tahun 2017 jadi bekal dengan wawasan praktis dalam operasional pembibitan dan rumah kaca, serta mempertajam keterampilan budidaya dan manajemen tanaman.
Untuk mendalami pengetahuannya, Made Indra melanjutkan studi ke Ohio State University pada tahun 2018-2019. Dia pun mengembangkan pemahaman tentang praktik pertanian berkelanjutan. Cerita ini menegaskan keserbagunaan Made Indra dalam berbagai aspek pertanian.
Dengan bakat alami kepemimpinan, Made Indra terampil dalam membimbing dan memotivasi petani binaan serta timnya mencapai tujuan bersama. Pengalaman mengelola pembibitan dan rumah kaca memberinya pengetahuan mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Keahliannya dalam teknik irigasi juga memastikan pengelolaan air yang efisien untuk keberlanjutan pertanian. Selain itu, dia juga trampil dalam desain dan pemeliharaan lanskap, yang meningkatkan estetika dan fungsionalitas ruang pertanian.
Keahliannya juga meliputi manajemen pohon perkebunan, penggunaan mesin pertanian untuk meningkatkan efisiensi, dan komitmen pada praktik pertanian berkelanjutan. Berawal dari kepedulian atas pemborosan buah-buahan yang tidak terjual, Made Indra menciptakan inisiatif mengembangkan varietas buah premium yang bekerja sama dengan petani lokal.
Melalui Bali Food Industry, Made Indra mengkampanyekan slogan “buah lokal harus terkenal”, mempromosikan penggunaan buah lokal dalam kebutuhan konsumsi masyarakat. Dia juga aktif membina kemitraan dengan petani lokal dan mengembangkan kelompok tani binaan, membantu mereka dalam pengelolaan dan pemasaran produk.
Saat ini, Bali Food Industry memiliki kurang lebih 200 mitra tani di seluruh Indonesia. Mereka membina petani muda khususnya di Bali hingga memiliki kebun buah yang produktif.
“Kami mampu menyerap hingga lebih dari 100 ton buah setiap bulannya, memiliki tenaga produksi dengan standar mutu tinggi, pemasaran produk ke pulau Sumatra, Jawa, Bali, hingga Nusa, dan sudah memiliki izin edar berupa BPOM dan PSAT untuk produknya,” jelasnya kepada sebuah media lokal.
Target Bali Food Industry untuk ke depan adalah mampu menyerap lebih banyak lagi hasil pertanian dan meningkatkan kualitas dari petani serta hasil panen buah di Indonesia.
Prestasi dan kontribusi Made Indra dalam industri pertanian telah membuatnya menjadi nara sumber dan pembicara dalam berbagai acara dan program pertanian. Kemampuan berbahasa Inggris dan Spanyol juga memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi dalam skala global.
Tidak hanya sukses dalam bisnis, Made Indra juga aktif dalam program CSR berbagai perusahaan dalam pemberdayaan singkong dan petaninya. Dia memberikan kontribusi pada pembangunan pertanian dan kesejahteraan sosial. Dengan segala prestasi dan dedikasinya, Made Indra Dananjaya muncul sebagai inspirasi bagi generasi muda untuk mengejar impian dan berkontribusi dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan. [H-3]