Gawangi BI dengan Segudang Pengalaman
HA IPB – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida Suwandi Budiman resmi dilantik dengan masa jabatan 2022- 2027. Perempuan yang menempuh pendidikan bidang Sosial-Ekonomi Pertanian Agribisnis IPB University pada tahun 1987 ini berfokus memastikan momentum pemulihan ekonomi yang terus berlangsung dan stabilitas yang terjaga. “Untuk itu, Bank Indonesia bersama dengan pemerintah melanjutkan bauran kebijakan yang disinergikan dengan erat,” tuturnya dalam sebuah kesempatan.
Salah satu program kerjanya di BI yaitu bagaimana merumuskan respons kebijakan dengan mengedepankan kebijakan yang dikalibrasi, direncanakan, dan dikomunikasikan dengan baik atau well calibrated, well planned, dan well communicated. Perempuan kelahiran Bogor, Jawa Barat pada 1965 ini menegaskan kepedulian BI terhadap perkembangan perekonomian, khususnya sektor riil. Hal ini sebagai upaya bank sentral dalam menjaga stabilitas rupiah.
Setelah dilantik, Aida menyatakan komitmennya untuk berupaya menjaga amanah dengan memberikan ikhtiar yang terbaik untuk NKRI. Ia pun menyatakan siap untuk bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah, otoritas terkait, dan seluruh pihak dalam mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Aida sebelumnya sudah berpengalaman di bidang perumusan kebijakan moneter, internasional, dan baurannya dengan kebijakan reformasi struktural yang diperlukan Indonesia. Setelah menempuh pendidikan di IPB University pada tahun 1987, Aida Suwandi Budiman melanjutkan pendidikan di University of Southern California dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics pada tahun 1996. Aida juga melanjutkan pendidikan di Claremont Graduate University dan mendapat gelar Phd di bidang Ekonomi pada tahun 2001.
Sepanjang kariernya di Bank Indonesia sejak 1991, Aida telah menduduki sejumlah jabatan di bank sentral. Pada 2010 ia dipercaya menjadi Wakil Direktur Eksekutif, International Monetary Fund – IMF South-East Asia Voting Group (SEAVG) Office yang beranggotakan 13 negara.
Ia menduduki posisi Wakil Direktur Eksekutif IMF Kantor Asia Tenggara pada 2010-2013. Setelah itu, ia diangkat kembali sebagai Direktur Eksekutif BI di berbagai departemen. Aida juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur membawahi Kebijakan Strategis Sektor Moneter, Bauran Kebijakan Bank Indonesia, dan sinergi dengan bauran kebijakan nasional periode 2020-2022. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter periode 2018 dan juga Kepala Departemen Internasional periode 2014-2018.
Tugas-tugas utama Aida di jabatan sebelumnya antara lain menyusun rekomendasi kebijakan ekonomi dan moneter serta menyusun regulasi di bidang moneter; melakukan asesmen makroekonomi dan moneter serta rekomendasi mengenai proyeksi dan simulasi makroekonomi dan moneter; juga melakukan riset di sektor riil, makroekonomi, moneter dan keuangan serta pengembangan model-model dan indikator-indikator yang relevan. [H-3]