Bawa Batik Baduy ke Kancah Internasional
HA IPB – Alumni IPB University angkatan 32, jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Nike Akhsaniyati Kholisoh, gemar menggambar desain pakaian sejak belia. Hal ini telah mendorongnya untuk memilih hidup sebagai seorang desainer. Ia pun mengembangkan potensi fashion batik dan tenun baduy.
Perempuan yang biasa dipanggil Nike atau Nikhol ini adalah founder Brand Fashion Nikhol yang merupakan singkatan dari nama Nike Kholisah. Brand Nikhol hadir di Cilegon, Banten sejak tahun 2015. Sejak merintis, ia mulai rajin mengikuti kegiatan pameran ditingkat lokal maupun international. Hampir setiap hari giat melakukan promosi di sosia media. Tak hanya promo produk baru, Nike juga rajin meng-upload testimoni dan event yang berkaitan dengan usaha dan industri kreatif berkearifan lokal.
Ketertarikannya pada dunia fashion telah mengakar keras dalam jiwa wanita asli Banten ini. Ditambah belum banyaknya masyarakat Indonesia yang mengenal dengan baik kain khas Baduy sebagai kain khas Nusantara, membawanya terjun dalam bisnis fashion.
“Pada dasarnya saya senang sekali dengan hasil-hasil karya yang dibuat oleh para pengrajin.Di situlah akhirnya saya merasa terpanggil untuk mengangkat nilai-nilai luhur kearifan lokal yang ada di daerah Banten,” tutur wanita kelahiran Serang, 6 Agustus 1977 itu.
Mitra adalah kata yang Nike Kholisoh gunakan untuk menggambarkan hubungannya dengan para perajin. Dengan istilah tersebut hubungan yang terjalin diantara keduanya menjadi lebih erat. Kedekatan ini membuat Nike sebagai pemilik Nikhol Fashion dapat dengan mudah mentransfer ide produk yang akan dibuat.
Kualitas hasil kerja keras Nike dan para mitranya terbukti dengan diperolehnya berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. “Bagi saya berkolaborasi lebih baik untuk mensinergikan keunggulan yang kita miliki,” ujarnya.
Karenanya, hubungan Nike dengan para pengrajin terjalin sangat erat. Kedekatan ini pula yang membuat Nike sebagai pemilik Nikhol Fashion dapat dengan mudah mentransfer ide produk yang akan dibuat. Bersama pengrajin, Nike mengembangkan potensi kain batik dan tenun Baduy. Salah satunya, iaberinovasi memadukan batik, tenun Baduy, dan gaya busana kimono Jepang dalam karya busananya. Lewat kombinasi itu, ia berharap batik dan tenun Indonesia bisa mendunia dan berdaya saing tinggi.
“Bagi saya berkolaborasi itu jauh lebih baik untuk mensinergikan keunggulan yang kita miliki,” ujarnya.
Kreativitas hasil kerja keras Nike dan para mitranya memang terbukti berkualitas dengan diperolehnya berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. Nike tak pernah puas, ia pun terus mengembangkan sayapnya dengan membawa berbagai unsur kearifan lokal ke panggung internasional. Diantaranya dengan rajin mengikuti kegiatan pameran ditingkat lokal maupun International.
“Sudah waktunya mengangkat dan membawa produk anak bangsa ke kancah internasional, di antaranya mengikuti Indonesia Creative Product Festival di Malaysia dan Festival Indonesia Moskow, Agustus 2019 lalu,” ujarnya.
Rancangannya yang khas itu pun berhasil menarik perhatian para pengunjung pameran di Malaysia, yang juga dihadiri pejabat KBRI Malaysia dan para undangan lainnya.Ia pun mulai didaulat sebagai salah satu desainer Indonesia yang khas dan berkelas. Dalam Festival Indonesia di Moskow, Nike memilih koleksi busana muslim dengan menampilkan kain tenun warisan leluhur yang ditenun para perempuan suku Baduy di pedalaman Banten Selatan.
“Indonesia ditargetkan sebagai pusat industri halal global melalui produk fesyen muslim. Saat ini Indonesia merupakan komoditi potensial untuk pasar internasional sehingga diharapkan dapat membangkitkan spirit positif dan optimisme bagi pelaku usaha, khususnya pelaku usaha syariah,” jelas Nike.
Sesuai tema yang diusung, karyanya menggaungkan gaya hidup berkelanjutan bagi produsen juga konsumen. Para pelaku usaha fashion muslim yang terlibat menampilkan karya yang diarahkan menerapkan konsep sustainable yang bertanggung jawab.
Di kegiatan lainnya, yakni Acara Karya Kreatif Banten 2021 yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, hasil karyanya mendapatkan penghargaan sebagai Karya Busana terfavorit yang disaksikan sebanyak 650 audis virtual zoom.
“Tenun dan batik bukan sekadar seni kerajinan tangan khas Nusantara. Ragam keindahan motif batik juga telah membawa para desainer Indonesia menjejakkan kakinya di kancah fashion internasional,” kata Nike yang juga menekuni usaha kuliner dengan brand Bakso Jawara di Kota Cilegon.
Nike juga aktif menjadi penggerak berbagai organisasi seperti Gerakan Ekonomi Kreatif (GEKRAFS) Kota Cilegon sebagai ketua dan aktif di Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Kota Cilegon sebagai Ketua Bidang Pengembangan UKM Ipemi Kota Cilegon.[H-4]